Rabu, 24 Januari 2018

Bantimurung (The Kingdom of Butterfly)

Bantimurung (The Kingdom of Butterfly)
Ketika diajak teman pergi ketempat ini ada rasa enggan untuk pergi kesana, hati bertanya untuk apa karena di Bandung pun ada tempat penangkaran kupu kupu (Cihanjuang Cimahi). Setelah berdiskusi alot akhirnya kami pergi kesana setelah sebelumnya pergi ke gowa, kami pikir pergi kesana sekalian arah pulang menuju bandara.Perjalanan dari makasar lumayan cukup jauh kurang lebih 1,5 jam walaupun sudah melewati tol yang sedang dalam penambahan lajur jalan. Setelah melewati tol kami menyusuri jalan kabupaten yang cukup sepi sepanjang perjalanan sawah membentang dan banyak rumah rumah  yang tinggi tiang penyangganya.
Pemandangan karst bebatuan khas pegunungan kapur mulai terlihat lebih tertata rapih dan tidak dirusak alamnya dibanding dengan karst pegunungan kapur di tempat yang lain dimana  kapurnya dieksploitasi habis habisan. Udara sejuk mulai terasa memasuki pintu gerbang tempat wisata alam Bantimurung kami disambut gapura kupu kupu sangat besar dan sebuah patung monyet raksasa konon kata penduduk setempat tempat ini dulunya adalah kerajaan kera namun sayang selama kami disana tak pernah terlihat monyet bergelantungan.
Rasa penasaran mulai mengusik kami untuk segera masuk ke lokasi baru saja kami turun dari mobil langsung disambut oleh teman teman pedagang (padahal  yang di mobil adalah guru pedagang) salah satunya adalah Supardi pedagang hiasan kupu kupu, ulet sekali anak ini dari mulai kami datang terus mengikuti kami bak api dan asap yang sulit dipisahkan kemana pun kami pergi  didalam tempat wisata terus dia ikuti sambil dia jelaskan apa saja tentang yang ada disini, kami banyak bertanya tentang apa saja yang ada disini, tapi dia juga tak henti hentinya menawarkan barang dagangannya. Supardi menjadi pedagang dan juga guide kami selama disini.
Supardi sehari hari berjualan di Bantimurung menurut dia hari ramainya adalah sabtu minggu yang kadang sampai penuh sesak orang memadati tempat ini sambil berjalan tak henti dia tawarkan barangnya  jadi ingat lagu Iwan Fals tentang si budi yang menjual koran. Barang dagangan dia ambil dari bosnya dia dapat bagian lebih sedikit dibanding bosnya. Akhirnya kami beli juga hiasan kupu kupu yang dia jual owh yah kami juga cerita tentang guru saudara di Kongres IGI ke 2 kemudian dia bilang saya juga mau katanya jadi saudara kami, kami lalu bersalaman untuk menyatakan bahwa kita sudah menjadi saudara  dan hebat supardi ini, dia beri kami satu set batu akik untuk kami sebagai hadiah persaudaraan ini. Kemudian kami pulang dan kami sampaikan kalau pergi ke bandung hubungi kami guru yang sudah menjadi saudara pedagang. Supardi pedagang hiasan kupu kupu di  Bantimurung Maros Sulawesi Selatan.

*Rahmat Hidayat, Guru SMAN 1 Cikalongwetan Bandung Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Benarkah Sastra Dapat Membentuk Pribadi (Karakter)?   Ajarkanlah sastra pada anak-anak kalian, karena sastra akan mengubah yang pengec...