Rabu, 24 Januari 2018

Pulau Untung Jawa

Pulau Untung Jawa

Lihatlah sebuah titik jauh di tengah laut,
s'makin lama s'makin jelas
bentuk rupanya
Itulah kapal api yang sedang berlayar,
asapnya yang putih mengepul di udara

Lirik lagu anak anak tadi mengiringi perjalanan menuju pulau Untung Jawa. Pulau yang masih merupakan gugusan dari bentangan Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta. Perjalanan menuju pulau Untung Jawa dapat dilakukan melalui berbagai dermaga penyebrangan. Salah satu tempat menyebrang adalah pantai tanjung pasir. Pantai tanjung pasir terletak di desa tanjung pasir kecamatan mauk kabupaten Tangerang Banten. Dengan perahu klotok (karena bunyinya klotok-klotok) demikian warga tanjung pasir menyebutnya.

Perahu Klotok banyak bersandar di Dermaga Tanjung Pasir.  Berbekal uang 40 ribu rupiah kita dapat menyebrang ke pulau Untung Jawa. Penyebrangan dengan menggunakan perahu klotok cukup membuat jantung berdetak dengan kencang. Perahu yang kadang oleng ke kri dan kekana di tengah lautan karena di hantam ombak. Perasaan miris juga ketika melihat keatas tampak jaket pelampung sebagai peralatan penyelamatan jumlahnya seadanya. Jumlah yang tak sebanding dengan jumlah penumpang, selain itu banyak  jaket pelampung yang sudah usang dan rusak. Namun perasaan itu dibuang jauh-jauh dengan mencoba menikmati angin yang menerpa dari arah laut lepas. Tampak pula ada ikan-ikan kecil yang seperti kegirangan lompat-lompat di lautan dengan perahu.

Setelah 30 menit akhirnya tiba di dermaga utama pulau Untung Jawa. Air laut yang bening menyambut kami. Sekilas pemandangan pulau untung jawa tampak masih alami dan asri. Sebagai desa wisata andalan pulau Untung Jawa memiliki berbagai macam wisata andalan diantaranya adalah pantai sentigi, pantai aterdam, dan pantai sakura jepang, selain itu di pantai untung jawa juga tersedia fasilitas areal bumi perkemahan seluas 3,8 ha.

Pantai Sentigi adalah pantai yang paling terkenal di pulau Untung Jawa. Pantai dengan pasir yang berwarna putih dan lautnya yang jernih semakin enak untuk dinikmati ketika melihat matahari terbenam di ufuk barat. Dinamakan pantai Sentigi karena di sepanjang pantai ini banyak terdapat pohon sentigi. Pohon Stigi atau Santigi mempunyai tinggi rata-rata 4 meter, meskipun di beberapa kondisi bisa mencapai hingga 10 meter bergantung kepada kondisi alamnya. Batang pohon sentigi berkelok dan bengkok-bengkok dan memiliki percabangan yang tidak teratur. Kulit batangnya berwarna abu-abu hingga coklat tua dan bersisik (pecah-pecah). Daun tunggal dan tumbuh bersilangan. Berwarna hijau pucat, berdaging tebal, berbentuk elips atau lonjong bulat telur dengan panjang 1-3 cm dan lebar 0,3-1 cm. Pohon Setigi atau Drini (Pemphis acidula) merupakan tumbuhan perdu yang tumbuh di daerah pesisir berkarang, berpasir, atau di biasanya tumbuh ditepi hutan mangrove.

Stigi, Setigi, Santigi, atau Drini (Pemphis acidula) menjadi salah satu pohon dan kayu yang diyakini memiliki tuah (kekuatan gaib). Bahkan diantara kayu-kayu bertuah lainnya semisal Dewandaru, Nagasari, dan Pulai. Pohon Stigi dianggap sebagai Rajanya Kayu Bertuah. Wajar jika kemudian tumbuhan semak pesisir bernama stigi atau centigi ini dijadikan jimat dan penyerap racun sehingga terkenal di kalangan pelaku metafisika. Selain tenar dan dianggap memiliki kekuatan ghaib oleh kalangan metafisika, Stigi (Pemphis acidula) juga menjadi tanaman favorit pencinta bonsai. Karena karakteristik batang, percabangan, daun, bunganya, dan daya tahan tanaman yang kuat dari hama menjadikan Santigi sebagai bahan bonsai berkelas mahal. Karena alasan ini pula yang menyebabkan pohon sentigi menjadi langka dan terancam punah karena perburuan dan penebangan secara besar-besaran.

Selain memiliki banyak pohon sentigi, di pulau Untung Jawa juga ada burung khas endemik yaitu burung Cikalang Christmas. Burung pemakan ikan ini dikenal juga sebagai sang burung angin. Kecepatan terbangnya melebihi kecepatan rata rata burung lainnya. Cikalang christmas memiliki tubuh berukuran besar (95 cm). Jantannya memiliki warna bulu hitam dan hijau berkilap. Kantung paruhnya berwarna merah dan perutnya putih. Sedangkan yang Betina dada dan perutnya berwarna putih, dengan taji berwarna putih meluas sampai sayap bawah. Kerahnya berwarna  putih dan lingkar mata merah jambu. Burung angin yang masih belum dewasa bulunya berwarna lebih coklat, kepalanya coklat karat pucat. Garis gelap lebar melintang didada dan memiliki  irisan coklat gelap, paruhnya berwarna hitam (jantan) atau merah jambu (betina), kaki abu-abu keunguan, telapak kaki kemerah-merahan. Hidupnya di laut, membumbung tinggi di atas permukaan mengikuti udara panas, dan mengikuti rombongan ikan. Cara menangkap mangsanya di permukaan laut tanpa mendarat, atau sering juga merampas makanan dari burung laut lain. Biasanya setelah itu mereka beristirahat dengan cara bertengger di pepohon di pulau-pulau kecil. Namun sayang, burung ini terancam punah dan dikategorikan sebagai satwa yang dilindungi.

Selain itu, kita juga dapat menikmati fasilitas wisata lainnya yang dapat memicu andrenalin yaitu seperti banana boat dan dan donat boat. Banana boat adalah sebuah wahana permainan di atas air yang berbentuk seperti buah pisang. Ketika naik wahana ini kita akan merasakan sensasi dijatuhkan dari wahana kedalam air oleh instrukturnya, sehingga kita akan merasakan bagaimana rasanya terjun bebas kedalam air. Sedangkan jika naik donut boat kita dengan cara tengkurap atau duduk akan ditarik dengan speed boat dengan kecepatan tinggi. Penumpang mesti berpegangan dengan kuat kepada besi yang menempel di donut boat. Sebab apabila tak berpegangan dengan kuat maka akan terhempas kelautan. Semua wahana dilengkapi dengan fasilitas keamanan yang mumpuni dan instruktur yang sudah ahli.  

Selesai menikmati semua wahana,  atau mungkin setelah berenang kita dapat menikmati kulinernya seperti ikan bakar, udang goreng topeng, tumis kangkung atau pun hidangan air kelapa hijau. Dengan merogok kocek tak terlalu kita dapat menikmati itu semua di pulau Untung Jawa.

Nenek moyangku seorang pelaut, gemar mengarung luas samudra. Nyanyian sambil mengiringi pulang kembali menuju dermaga Tanjung Pasir.  


*Rahmat Hidayat, Guru SMAN 1 Cikalongwetan Bandung Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Benarkah Sastra Dapat Membentuk Pribadi (Karakter)?   Ajarkanlah sastra pada anak-anak kalian, karena sastra akan mengubah yang pengec...