Pelaksanaan kegiatan Peace Corps di Indonesia berada
di tiga provinsi pada saat ini yaitu Jawa Timur, Jawa Barat dan Nusa Tenggara
Barat khususnya di Jawa Barat penanggungjawab kegiatan Peace Corps adalah Abur
Mustikawanto dari Dinas Pendidikan Provinsi. Kegiatan Peace Corps sebetulnya
suada ada sejak orde lama namun baru kembali digairahkan kembali diera pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudoyono tepatnya pada tahun 2010 dimana pada saat itu dibuat kerangka Comprehensive
Partnership antara
Republik Indonesia dan Amerika Serikat yang diluncurkan pada tahun 2010
oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Barrack Obama.
Melalui program Peace Corps, pemerintah Amerika Serikat mengirimkan relawan-relawan terpilihnya ke
Indonesia untuk mempererat hubungan antara masyarakat Amerika Serikat
dan masyarakat Indonesia melalui pengajaran Bahasa Inggris di
sekolah/madrasah (people to people contact).
Peace
Corps sendiri adalah
badan pemerintah Amerika Serikat yang independen yang dirancang untuk
meningkatkan pemahaman bersama antara rakyat Amerika dan masyarakat dunia
lainnya. Peace Corps didirikan pada tahun 1961 dan telah melakukan kegiatan
di lebih dari 70 negara dengan bekerjasama dengan berbagai pihak, misalnya pemerintah,
sekolah, pengusaha, institusi pendidikan dan kesehatan, jaringan kegiatan penanggulangan
HIV/AIDS, teknologi informasi, pertanian, dan lingkungan hidup. Program Peace
Corps pernah dilaksanakan di Indonesia pada masa Orde Lama melalui MoU yang
ditandatangani pada tanggal 8 Maret 1963 dan mulai dilaksanakan pada tanggal 14
Maret 1963. Program ini kemudian berhenti pada tahun 1965 seiring dengan
terjadinya ketegangan politik di
Indonesia, Setelah 40an tahun terhenti program kegiatan ini kembali menggeliat
dan pembicaraan mengenai Peace Corps
kembali dibuka pada tahun 2006 dimana Pemerintah Amerika Serikat, melalui Duta
Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, menyampaikan tawaran program Peace
Corps kepada Pemerintah Indonesia. Pembicaraan tentang kerjasama Peace
Corps semakin intensif setelah terpilihnya Barrack Obama sebagai Presiden
Amerika Serikat. Indonesia mengharapkan
kerjasama Peace Corps dilandasi prinsip yang menekankan kesetaraan posisi
dan manfaat yang diperoleh. Dari segi kesetaraan posisi, kedua pihak mempunyai
hak dan kewajiban yang sama sebagaimana telah dicantumkan dalam Paris
Declaration dan the Jakarta Commitment. Dari aspek manfaat,
selayaknya kedua belah pihak memperoleh manfaat yang bersifat resiprokal. Memorandum
of Understanding (MoU) antara Indonesia-Amerika Serikat tentang Peace Corps
telah ditandatangani pada tanggal 11 Desember 2009, sedangkan dokumen Implementing
Arrangement (IA) atau pengaturan pelaksanaan program telah ditandatangani
masing-masing oleh Peace Corps dan Kementerian Pendidikan Nasional (kemudian
menjadi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan) dan Kementerian Agama pada tanggal 15 Juni 2011.
Beberapa kegiatan yang sudah
dilakukan selama pelaksanaan kegiatan Peace Corps di Indonesia antara lain
adalah : Memberikan fasilitasi bagi koordinasi internal pemerintah Indonesia,
dan memberikan fasilitasi bagi koordinasi antara Pemerintah Indonesia dengan USAID
selaku representasi Peace Corps sebelum Peace Corps masuk dalam daftar
kerjasama teknik, Bersama-sama dengan instansi pemerintah terkait dan USAID
melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan program Peace Corps di
Indonesia. Hingga tahun 2015, pelaksanaan program Peace Corps di Indonesia
telah menginjak tahun keenam sejak
program ini dimulai pada tahun 2010. Program Peace Corps telah berjalan dengan
baik dan melibatkan koordinasi yang kuat di antara Pemerintah Indonesia dan
Peace Corps.
Adapun kegiatannya adalah kegiatan
bersama antara Kementerian Pendidikan
Republik Indonesia, BAPPENAS dan Peace Corps telah bekerja sangat erat selama tahap awal dalam pengembangan program. Pada
awalnya semua sukarelawan Peace Corps melayani Provinsi Jawa Timur dari tahun
2010
baru pada tahun 2012
mengembangkan programnya ke Provinsi Jawa Barat dengan diawalinya kedatangan 3
sukarelawan, tahun 2013 datang 20 sukarelawan, tahun 2014 datang 25 sukarelawan dan 2015 dengan 42 sukarelawan. Sejak pertama kehadirannya pada
bulan-bulan awal, para sukarelawan telah fokus mempelajari bahasa nasional, Bahasa
Indonesia dan mendalami kebudayaan Indonesia melalui tinggal bersama
keluarga angkat di pedesaan sekitar Malang selama 3 bulan. Peace Corps bermitra
dengan Universitas Muhammadiyah Malang dan Wisma Bahasa, Institut bahasa yang
berbasis di Yogyakarta, dalam rangka memanfaatkan sumber-sumber pelatihan lokal
dan ahli guna menyiapkan para sukarelawan
siap untuk mendampingi guru bahasa Inggris di sekolah sekolah di Jawa Barat.
Di Jawa Barat sendiri mereka
ditempatkan menyebar di beberapa kabupaten yang letak sekolahnya di kota kecil
mereka tinggal di komite sekolah atau aparat desa setempat sebagai sukarelawan
tentunya mereka tidak dibayar dan hanya diberikan uang jatah hidup sebesar Rp
1,8 juta perbulan, menurut penuturan Miss Rita Ewing yang berkesempatan
mengajar di SMK Peternakan Pembangunan Negeri Bandung Barat dan Miss Lindsey
Powell dari SMKN 2 Kuningan mereka sangat senang tinggal di Indonesia dan
mereka sangat menyukai masakan Indonesia terutama makanan khas Jawa Barat yaitu
lotek dan karedok. Selama tinggal Indonesia mereka tidak mengalami kesulitan
yang berarti bersama dengan 42 rekan yang lainnya yang ditempatkan di sekolah
sekolah di Jawa Barat. Sukarelawan
Peace Corp harus penduduk Amerika Serikat dan berusia minimal
18 tahun dengan seleksi yang sangat ketat
akhirnya mereka dapat datang ke Indonesia.
Tujuan utama mereka datang ke
Indonesia adalah untuk mendampingi guru bahasa Inggris agar siswa yang mereka
ajar mau berbicara menggunakan Bahasa Inggris sebab selama ini siswa di
Indonesia sudah cukup cakap dalam tata
bahasa tapi enggan untuk menggunakan keterampilan berbahasanya. Sedangkan kita
tahu bahasa adalah alat untuk berkomunikasi jadi tak mungkin cakap berbahasa
inggis apabila tidak pernah menggunakannya dalam kehidupan sehari hari.
Dorongan ini terus dilakukan agar bukan hanya siswa tapi guru juga mau
mempergunakan bahasa Inggris sebagai bahasa percakapan sehari hari tentunya
dengan cara diatur dimulai dari one day one hour in english conversations. Bisa
karena dipaksa adalah sebuah alasan yang tepat untuk menggambarkan situasi saat
ini sebab tanpa dipaksa pada saat ini kita tidak akan bisa apa apa apalagi
tantangan MEA sudah hadir ditengah tengah kita. Kemampuan berbahasa inggris
menjadi modal yang utama untuk bersaing dengan kompetitor dari negara lain.#Rahmat
Hidayat, Guru SMAN 1 Cikalongwetan Bandung Barat.
Terima kasih sudah menulis tentang Peace Corps. Sebagai informasi, kami menempatkan Relawan di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur, bukan di Nusa Tenggara Barat.
BalasHapusJuga, mitra utama di Jawa Barat adalah Sekda Jabar, Dinas Pendidikan, dan Kanwil Kemenag.
Demikian, salam hormat.
terimakasih atas masukannya
Hapus