Menulis adalah pekerjaan yang sebetulnya sangat
mudah dilakukan bahkan mungkin suatu yang kadan kita sepelekan termasuk
menyepelekan tulisan orang lain yang sudah memulai menulis dari dulu tetapi menulis ini menjadi sangat sulit
ketika kita akan memulainya, sebab biasanya kita akan bertanya mau menulis apa
kemudian bagaimana memulainya kadang ide tulisan begitu banyak berseliweran
didalam pikiran tetapi kembali lagi bagaimana kita memulainya, tapi ada sebab
lain juga karena sering menunda nunda pekerjaan termasuk menunda sebuah
tulisan.
Menulis yang kita lakukan tidak memerlukan bakat
sebab menulis adalah keterampilan. Keterampilan menurut kamus besar bahasa
Indonesia adalah kecakapan seseorang untuk menyelesaikan tugas karena menulis
adalah keterampilan bahasa maka artinya menjadi kecakapan seseorang untuk
memakai bahasa dalam menulis, membaca, menyimak atau berbicara. Pada saat ini
kita akan bicarakan satu kecakapan yaitu menulis adapun beberapa hal yang
mendukung kita dalam meningkatkan kemampuan menulis kita adalah : proses
latihan menulis yang terus menerus tak kenal menyerah (ingat pada tulisan yang
yang lain tentang guru VIP yaitu P nya persistensi), menambah wawasan bacaan
karena saudara kembar menulis adalah membaca artinya semakin banyak kita
membaca akan semakin banyak bahan bahan untuk kita tulis, konsisten menulislah
tiap saat walau hanya satu paragraf saja
dan karena menulis apa saja maka menjadikan
kita bertambah pengalaman menulisnya bukankah peribahasa mengatakan experience
is the best teacher (pengalaman adalah guru yang terbaik).
Lalu apa yang akan kita tulis jawabnya tentu adalah
menulis apa saja, darimana saja, kapan saja, sedang dalam situasi apa saja, bukankah kita
dengan adanya media sosial mampu menuliskan apa saja tentang berbagai macam
keadaan yang sedang kita hadapi dan ini adalah sebuah modal besar untuk
menambah pengalaman menulis kita bukankah kata Pramoedya Ananta Toer “orang
boleh pandai setinggi langit tapi selama
ia tak menulis, ia akan hilang didalam masyarakat dan dari sejarah” dalam buku “Saya
Guru Saya Bisa Menulis” karya Idris Affandi. Jadi segera menulislah jangan
ditunda tunda lagi.
Beberapa tulisan dari status status kita di media
sosial dapat terus dikembangkan dengan menambah banyak isi tulisan dan untuk
sementara waktu tak perlu berpikir dahulu tentang tulisan itu baik atau buruknya
kemudian hal lain yang bisa kita lakukan dalam menambah ide tulisan kita dengan
memulai mencatat kehidupan kita dalam berbagai macam keadaan kehidupan
keseharian kita sedang sedih, gembira, suka, duka, kesel, marah atau mungkin
juga sedang ada dalam kegalauan. Hal lain juga dapat kita tambahkan dalam
tulisan kita dengan memperhatikan sebuah peristiwa yang terjadi misalnya didalam sebuah peristiwa ada hal hal yang
unik, konstektual, kekinian dan informatif sehingga itu semua akan menambah
banyak ide ide kreatif kita untuk segera menulis.
Dan yang terpenting dari semua itu adalah berbagai
kegiatan pendidikan menulis, pelatihan
menulis, bacaan bacaan tentang kiat kiat atau cara cara menulis dan atau
apapun itu namanya menjadi sebuah omong kosong saja jika kita semua selepas
mengikuti kegiatan itu hanya mampu bersilat lidah saja tanpa bisa menulis. Mari
kita segera menulis, menulis apa saja agar kita tidak hilang dari peradaban.
Selamat mencoba menulis sianida (siap menulis tanpa ditunda). #Rahmat Hidayat,
Guru SMAN 1 Cikalongwetan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar