The English
Competition 2016 with Peace Corps
Siang itu Rabu tanggal 10 Februari 2016 Guneman
menemani Bapak Abur Mustikawanto Kepala Seksi Pelestarian dan Pembelajaran pada
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat selaku penanggung jawab pelaksana kegiatan
Peace Corps di Indonesia khususnya di Jawa Barat, kegiatan yang sudah ada sejak
orde lama ini kembali dibangkitkan diera pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudoyono tepatnya pada tahun 2010 dimana pada saat itu dibuat kerangka Comprehensive
Partnership antara
Republik Indonesia dan Amerika Serikat yang diluncurkan pada tahun 2010
oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Barrack Obama.
Melalui program Peace Corps, pemerintah Amerika Serikat lewat Peace Corps
mengirimkan relawan-relawannya ke Indonesia untuk mempererat hubungan antara
masyarakat Amerika Serikat dan masyarakat Indonesia melalui pengajaran Bahasa
Inggris di sekolah/madrasah (people to people contact).
Peace
Corps sendiri adalah badan pemerintah Amerika Serikat yang
independen yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman bersama antara rakyat
Amerika dan masyarakat dunia lainnya. Peace Corps didirikan pada tahun
1961 dan telah melakukan kegiatan di lebih dari 70 negara dengan bekerjasama
dengan berbagai pihak, misalnya pemerintah, sekolah, pengusaha, institusi
pendidikan dan kesehatan, jaringan kegiatan penanggulangan HIV/AIDS, teknologi
informasi, pertanian, dan lingkungan hidup. Program Peace Corps pernah
dilaksanakan di Indonesia pada masa Orde Lama melalui MoU yang ditandatangani
pada tanggal 8 Maret 1963 dan mulai dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 1963.
Program ini kemudian berhenti pada tahun 1965 seiring dengan terjadinya
ketegangan politik di Indonesia, Setelah
40an tahun terhenti program kegiatan ini kembali menggeliat dan pembicaraan mengenai Peace Corps kembali
dibuka pada tahun 2006 dimana Pemerintah Amerika Serikat, melalui Duta Besar
Amerika Serikat (AS) di Jakarta, menyampaikan tawaran program Peace Corps kepada
Pemerintah Indonesia. Pembicaraan tentang kerjasama Peace Corps semakin
intensif setelah terpilihnya Barrack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat. Indonesia mengharapkan kerjasama Peace
Corps dilandasi prinsip yang menekankan kesetaraan posisi dan manfaat yang
diperoleh. Dari segi kesetaraan posisi, kedua pihak mempunyai hak dan kewajiban
yang sama sebagaimana telah dicantumkan dalam Paris Declaration dan the
Jakarta Commitment. Dari aspek manfaat, selayaknya kedua belah pihak
memperoleh manfaat yang bersifat resiprokal. Memorandum of Understanding (MoU)
antara Indonesia-Amerika Serikat tentang Peace Corps telah ditandatangani pada
tanggal 11 Desember 2009, sedangkan dokumen Implementing Arrangement (IA)
atau pengaturan pelaksanaan program telah ditandatangani masing-masing oleh
Peace Corps dan Kementerian Pendidikan Nasional (kemudian menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) dan
Kementerian Agama pada tanggal 15 Juni 2011.
Beberapa kegiatan yang sudah
dilakukan selama pelaksanaan kegiatan Peace Corps di Indonesia antara lain
adalah : Memberikan fasilitasi bagi koordinasi internal pemerintah Indonesia,
dan memberikan fasilitasi bagi koordinasi antara Pemerintah Indonesia dengan USAID
selaku representasi Peace Corps sebelum Peace Corps masuk dalam daftar
kerjasama teknik, Bersama-sama dengan instansi pemerintah terkait dan USAID
melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan program Peace Corps di
Indonesia. Hingga tahun 2015, pelaksanaan program Peace Corps di Indonesia
telah menginjak tahun keenam sejak
program ini dimulai pada tahun 2010. Program Peace Corps telah berjalan dengan
baik dan melibatkan koordinasi yang kuat di antara Pemerintah Indonesia dan
Peace Corps.
Adapun kegiatannya adalah kegiatan
bersama antara Kementerian Pendidikan
Republik Indonesia, BAPPENAS dan Peace Corps telah bekerja sangat erat selama tahap awal dalam pengembangan program. Pada awalnya semua
sukarelawan Peace Corps melayani Provinsi Jawa Timur dari tahun 2010 baru
pada tahun 2012
mengembangkan programnya ke Provinsi Jawa Barat dengan diawalinya kedatangan 3
sukarelawan, tahun 2013 datang 20 sukarelawan, tahun 2014
datang 25 sukarelawan dan 2015 dengan 42
sukarelawan. Sejak pertama kehadirannya pada bulan-bulan awal, para sukarelawan
telah fokus mempelajari bahasa nasional, Bahasa Indonesia dan mendalami kebudayaan Indonesia melalui tinggal bersama keluarga angkat di
pedesaan sekitar Malang selama 3 bulan. Peace Corps bermitra dengan Universitas
Muhammadiyah Malang dan Wisma Bahasa, Institut bahasa yang berbasis di
Yogyakarta, dalam rangka memanfaatkan sumber-sumber pelatihan lokal dan ahli guna
menyiapkan para sukarelawan siap untuk
mendampingi guru bahasa Inggris di sekolah sekolah di Jawa Barat.
Di Jawa Barat sendiri mereka
ditempatkan menyebar di beberapa kabupaten yang letak sekolahnya di kota kecil
mereka tinggal di komite sekolah atau aparat desa setempat sebagai sukarelawan
tentunya mereka tidak dibayar hanya diberikan uang jatah hidup sebesar Rp 1,8
juta perbulan, menurut penuturan Miss Rita Ewing yang berkesempatan mengajar di
SMK Peternakan Pembangunan Negeri Bandung Barat dan Miss Lindsey Powell dari
SMKN 2 Kuningan mereka sangat senang tinggal di Indonesia dan mereka sangat
menyukai masakan Indonesia terutama makanan khas Jawa Barat lotek. Selama
tinggal Indonesia mereka tidak mengalami kesulitan yang berarti bersama dengan
42 rekan yang lainnya yang ditempatkan di sekolah sekolah di Jawa Barat. Sukarelawan Peace Corp harus penduduk Amerika Serikat dan berusia minimal 18 tahun.
Dalam kunjungannya ke Kantor Dinas
Pendidikan Jawa Barat mereka berencana mengadakan kegiatan The English
Competition 2016 berupa Speech Contest antar siswa yang selama ini sudah
belajar dengan sukarelawan penutur asing sebanyak 50 orang siswa tingkat SMA
dan SMP akan adu kemampuan berbicara dengan menggunakan Bahasa Inggris hasil
didikan para volunteer peace corps ini. Kegiatan ini akan berlangsung pada hari
Sabtu tanggal 19 Maret 2016 betempat di Aula Lantai IV Kantor Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat. Selain bertemu dengan Mr Abur mereka juga berkesempatan
bertemu dengan Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yaitu Bapak Drs.
Karyono, M.Si dan beliau memberikan dukungannya untuk kegiatan tersebut.
Rahmat
Hidayat, Guru SMAN 1 Cikalongwetan Bandung Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar