Mudik yang Literat
Mudik telah menjadi budaya. Seolah merupakan
keharusan yang mesti dilakukan pada saat lebaran Idulfitri. Akibatnya,
kemacetan yang luar biasa terjadi di mana-mana. Seperti kita ketahui, mudik
kali ini telah merenggut belasan nyawa karena macet. Namun, macet tak dapat
disalahkan sebagai biang keladi kematian, melainkan ini semua terjadi tidak
lepas dari kesalahan manusia itu sendiri.
Kesalahan yang dilakukan oleh manusia bisa timbul
karena ketidaksiapan pemerintah atau penyelenggara layanan jalan tol dalam
menghadapi kejadian luar biasa. Selain itu, hal ini juga merupakan kesalahan
pemudik yang kurang antisipatif dalam menghadapi kemacetan.
Dalam pelaksanaan mudik, kemampuan literasi
sangat dibutuhkan sebab dengan kemampuan ini pemudik mampu mengantisipasi
kemacetan jalan dengan cara mencari alternatif jalan lain dalam menempuh sebuah
perjalanan. Beberapa kemampuan literasi yang penting dalam perjalanan antara
lain, sebagai berikut.
Literasi bertanya, yaitu bagaimana kemampuan kita
bertanya pada orang sekitar yang ada dalam perjalanan kita. Dengan bertanya
pada orang yang ada dilokasi perjalanan kita, orang yang lebih tahu kondisi
jalan atau keadaan yang akan dilalui oleh kita. Akan tetapi, bertanya juga
membutuhkan teknik yang baik, bukan sekedar bertanya, sebab kita membutuhkan
informasi yang utuh tentang sebuah lokasi. Bertanya juga harus secara santun,
misalnya dengan turun terlebih dahulu dari kendaraan sehingga orang yang
ditanya akan merasa dihargai.
Selanjutnya, literasi mendengarkan pengalaman orang lain. Selain bertanya
pada orang sekitar dalam perjalanan kita, sebaiknya sebelum memulai perjalanan
yang akan ditempuh, alangkah baiknya apabila kita bertanya kepada orang lain
yang pernah menempuh rute yang akan kita lewati. Ada pepatah mengatakan bahwa
pengalaman adalah guru yang terbaik. Penting sekali bagi kita untuk menjadikan
pengalaman orang lain sebagai pelajaran yang sangat berharga bagi kita
yang akan menempuh sebuah perjalanan. Biasanya orang yang pernah melewati
perjalanan yang akan kita tempuh, memilik tips dan trik tertentu.
Kemudian, literasi peta. Literasi ini begitu
sangat penting bagi pemudik karena dengan kemampuan membaca peta kita akan tahu
posisi kita dalam perjalanan yang dilakukan. Selain itu, kita juga akan tahu
berapa jarak perjalanan yang akan ditempuh. Selain peta baca yang ada dalam
bentuk kertas, teknologi peta yang lebih canggih ada pada telepon genggam
dengan mengunduh aplikasi peta. Peta yang ada dalam telepon genggam selain
lebih aplikatif juga dapat membantu kita untuk mengetahui daerah mana yang
macet, rawan bencana, dan jalur alternatif yang dapat ditempuh menuju tujuan
kita. Selain itu, ada fasilitas suara seolah-olah kita dipandu dalam
perjalanan. Tentunya dengan peta model ini kita tidak terlalu ribet dalam
membacanya karena tidak memerlukan tempat yang besar untuk membaca peta
tersebut.
Literasi data, dengan literasi data ini kita akan
tahu catatan-catatan kejadian di suatu tempat pada waktu sebelumnya. Penting
sekali bagi pemudik untuk membaca data ini karena dengan mengetahui catatan
pada waktu lalu bukan mustahil kejadian yang sama akan terulang kembali,
misalnya catatan tentang daerah yang rawan bencana alam, puncak kemacetan atau
pun data sebelumnya yang terkait dengan perjalanan. Biasanya data ini banyak
disajikan dalam media cetak ataupun media sosial, kita hanya tinggal membaca
dan memahaminya.
Literasi doa, sedekah dan shalat hajat, literasi yang juga tak kalah penting dalam perjalanan kita adalah literasi doa, melakukan sedekah dan shalat hajat. Setelah kita menyempurnakan semua ikhtiar kita maka tidak ada jalan dan upaya yang lain, selain menyerahkan segalanya kepada Sang Pemilik Alam. Bukankah dengan doa, sedeqah dan shalat, bahaya dan bencana akan Alloh Swt hindarkan dari kita, dan perjalanan yang kita lakukan pada hakikatnya adalah dalam rangka mensyukuri semua nikmat yang telah Alloh Swt berikan kepada kita. Dengan syukur kita itu maka nikmatNya akan ditingkatkan. Semoga perjalanan yang akan kita lakukan selamat sampai tujuan.
Literasi doa, sedekah dan shalat hajat, literasi yang juga tak kalah penting dalam perjalanan kita adalah literasi doa, melakukan sedekah dan shalat hajat. Setelah kita menyempurnakan semua ikhtiar kita maka tidak ada jalan dan upaya yang lain, selain menyerahkan segalanya kepada Sang Pemilik Alam. Bukankah dengan doa, sedeqah dan shalat, bahaya dan bencana akan Alloh Swt hindarkan dari kita, dan perjalanan yang kita lakukan pada hakikatnya adalah dalam rangka mensyukuri semua nikmat yang telah Alloh Swt berikan kepada kita. Dengan syukur kita itu maka nikmatNya akan ditingkatkan. Semoga perjalanan yang akan kita lakukan selamat sampai tujuan.
*Rahmat Hidayat*
Guru SMAN 1 Cikalongwetan Bandung Barat/Pengurus
IGI Jabar.