Rabu, 24 Januari 2018

Bantimurung (The Kingdom of Butterfly)

Bantimurung (The Kingdom of Butterfly)
Ketika diajak teman pergi ketempat ini ada rasa enggan untuk pergi kesana, hati bertanya untuk apa karena di Bandung pun ada tempat penangkaran kupu kupu (Cihanjuang Cimahi). Setelah berdiskusi alot akhirnya kami pergi kesana setelah sebelumnya pergi ke gowa, kami pikir pergi kesana sekalian arah pulang menuju bandara.Perjalanan dari makasar lumayan cukup jauh kurang lebih 1,5 jam walaupun sudah melewati tol yang sedang dalam penambahan lajur jalan. Setelah melewati tol kami menyusuri jalan kabupaten yang cukup sepi sepanjang perjalanan sawah membentang dan banyak rumah rumah  yang tinggi tiang penyangganya.
Pemandangan karst bebatuan khas pegunungan kapur mulai terlihat lebih tertata rapih dan tidak dirusak alamnya dibanding dengan karst pegunungan kapur di tempat yang lain dimana  kapurnya dieksploitasi habis habisan. Udara sejuk mulai terasa memasuki pintu gerbang tempat wisata alam Bantimurung kami disambut gapura kupu kupu sangat besar dan sebuah patung monyet raksasa konon kata penduduk setempat tempat ini dulunya adalah kerajaan kera namun sayang selama kami disana tak pernah terlihat monyet bergelantungan.
Rasa penasaran mulai mengusik kami untuk segera masuk ke lokasi baru saja kami turun dari mobil langsung disambut oleh teman teman pedagang (padahal  yang di mobil adalah guru pedagang) salah satunya adalah Supardi pedagang hiasan kupu kupu, ulet sekali anak ini dari mulai kami datang terus mengikuti kami bak api dan asap yang sulit dipisahkan kemana pun kami pergi  didalam tempat wisata terus dia ikuti sambil dia jelaskan apa saja tentang yang ada disini, kami banyak bertanya tentang apa saja yang ada disini, tapi dia juga tak henti hentinya menawarkan barang dagangannya. Supardi menjadi pedagang dan juga guide kami selama disini.
Supardi sehari hari berjualan di Bantimurung menurut dia hari ramainya adalah sabtu minggu yang kadang sampai penuh sesak orang memadati tempat ini sambil berjalan tak henti dia tawarkan barangnya  jadi ingat lagu Iwan Fals tentang si budi yang menjual koran. Barang dagangan dia ambil dari bosnya dia dapat bagian lebih sedikit dibanding bosnya. Akhirnya kami beli juga hiasan kupu kupu yang dia jual owh yah kami juga cerita tentang guru saudara di Kongres IGI ke 2 kemudian dia bilang saya juga mau katanya jadi saudara kami, kami lalu bersalaman untuk menyatakan bahwa kita sudah menjadi saudara  dan hebat supardi ini, dia beri kami satu set batu akik untuk kami sebagai hadiah persaudaraan ini. Kemudian kami pulang dan kami sampaikan kalau pergi ke bandung hubungi kami guru yang sudah menjadi saudara pedagang. Supardi pedagang hiasan kupu kupu di  Bantimurung Maros Sulawesi Selatan.

*Rahmat Hidayat, Guru SMAN 1 Cikalongwetan Bandung Barat
Bantimurung (The Kingdom of Butterfly)
Ketika diajak teman pergi ketempat ini ada rasa enggan untuk pergi kesana, hati bertanya untuk apa karena di Bandung pun ada tempat penangkaran kupu kupu (Cihanjuang Cimahi). Setelah berdiskusi alot akhirnya kami pergi kesana setelah sebelumnya pergi ke gowa, kami pikir pergi kesana sekalian arah pulang menuju bandara.Perjalanan dari makasar lumayan cukup jauh kurang lebih 1,5 jam walaupun sudah melewati tol yang sedang dalam penambahan lajur jalan. Setelah melewati tol kami menyusuri jalan kabupaten yang cukup sepi sepanjang perjalanan sawah membentang dan banyak rumah rumah  yang tinggi tiang penyangganya.
Pemandangan karst bebatuan khas pegunungan kapur mulai terlihat lebih tertata rapih dan tidak dirusak alamnya dibanding dengan karst pegunungan kapur di tempat yang lain dimana  kapurnya dieksploitasi habis habisan. Udara sejuk mulai terasa memasuki pintu gerbang tempat wisata alam Bantimurung kami disambut gapura kupu kupu sangat besar dan sebuah patung monyet raksasa konon kata penduduk setempat tempat ini dulunya adalah kerajaan kera namun sayang selama kami disana tak pernah terlihat monyet bergelantungan.
Rasa penasaran mulai mengusik kami untuk segera masuk ke lokasi baru saja kami turun dari mobil langsung disambut oleh teman teman pedagang (padahal  yang di mobil adalah guru pedagang) salah satunya adalah Supardi pedagang hiasan kupu kupu, ulet sekali anak ini dari mulai kami datang terus mengikuti kami bak api dan asap yang sulit dipisahkan kemana pun kami pergi  didalam tempat wisata terus dia ikuti sambil dia jelaskan apa saja tentang yang ada disini, kami banyak bertanya tentang apa saja yang ada disini, tapi dia juga tak henti hentinya menawarkan barang dagangannya. Supardi menjadi pedagang dan juga guide kami selama disini.
Supardi sehari hari berjualan di Bantimurung menurut dia hari ramainya adalah sabtu minggu yang kadang sampai penuh sesak orang memadati tempat ini sambil berjalan tak henti dia tawarkan barangnya  jadi ingat lagu Iwan Fals tentang si budi yang menjual koran. Barang dagangan dia ambil dari bosnya dia dapat bagian lebih sedikit dibanding bosnya. Akhirnya kami beli juga hiasan kupu kupu yang dia jual owh yah kami juga cerita tentang guru saudara di Kongres IGI ke 2 kemudian dia bilang saya juga mau katanya jadi saudara kami, kami lalu bersalaman untuk menyatakan bahwa kita sudah menjadi saudara  dan hebat supardi ini, dia beri kami satu set batu akik untuk kami sebagai hadiah persaudaraan ini. Kemudian kami pulang dan kami sampaikan kalau pergi ke bandung hubungi kami guru yang sudah menjadi saudara pedagang. Supardi pedagang hiasan kupu kupu di  Bantimurung Maros Sulawesi Selatan.

*Rahmat Hidayat, Guru SMAN 1 Cikalongwetan Bandung Barat

Jajal Jabar Selatan (JJS)

Jajal Jabar Selatan (JJS)

Perjalanan pulang dari pangandaran kali ini, ingin mencoba rute baru. Rute ini sengaja ditempuh untuk menghindari rute biasa yang macetnya sudah “tingkat dewa”, jika pada saat arus balik berlangsung. Menurut peta yang ada di telepon genggam perjalanan yang akan dilewati adalah  pangandaran, cipatujah, santolo, jayanti, cidaun, ciwidey dan akhirnya bandung. Berangkat dari pangandaran tepat jam 9.00 WIB dimulai dengan bismillah, penuh semangat dan penasaran. Penasaran karena jalur yang belum pernah dilewati sebelumnya dan menurut cerita teman, jalur ini akan berada di sepanjang pantai selatan jawa barat. Sehingga pemandangan yang terlihat jauh berbeda dengan jalur yang biasa dilewati.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 km dari pangandaran akhirnya kami melewati grandcanyon ala pangandaran, atau kawasan wisata cukang taneuh. Grandcanyon adalah kawasan wisata dimana kita bisa stalaktit stalaktit yang begitu indah menyimpan sejuta pesona  yang terletak di sungai cijulang. Menurut KBBI stalaktit adalah batangan kapur yang terdapat pada langit-langit gua dengan ujung meruncing ke bawah. Untuk mencapai tempat ini kita dapat menyewa perahu dengan menyisir sungai cijulang hingga sampai di grandcanyon. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi sungai yang airnya bening dan pepohonan yang hijau sepanjang aliran sungai.  

Perjalanan kami lanjutkan,  Jalan yang kami lewati jalan yang mulus paduan aspal berhotmix dan beton. Jalan yang mulus laksana jalan tol ini, membuat kendaraan dapat dipacu dengan kecepatan rata rata 80 km/jam, dan tanpa terasa setelah satu jam perjalanan kami sampai di pantai Ciparanti. Pantai yang sepi jarang pengunjungnya, kemudian Kami istirahat sejenak dipantai Ciparanti sekedar menegakkan badan setelah lama duduk.  Sejauh mata memandang yang terlihat hanyalah laut, samudera indonesia. Ombak dipantai ini sangat besar, sehingga jarang sekali orang berenang,  kecuali turis asing yang memanfaatkan ombaknya untuk berolahraga selancar air.

Betul kata teman perjalanan yang ditempuh terus berada di sepanjang bibir pantai laut selatan jawa barat. Ombaknya yang besar dan menggulung gulung tampak terlihat dari kejauhan. Sungguh panorama alam yang memanjakan mata karunia sang maha pencipta, kondisi ini tentunya jauh berbeda kalua kami melewati jalur biasa melewati nagrek. Singgahan pantai berikutnya kami hanya lewati saja karena waktu yang telah beranjak sore tampak pula dikejauhan sang raja hari telah ada di sebelah barat.  Ada pemnadangan tak biasa dibelahan pantai yang lain tampak air laut berwarna kecoklatan akibat campuran air sungai yang bermuara kelaut,  tampaknya dibagian hulu sungai ini sedang turun hujan besar sehingga airnya cukup besar dan berwarna keruh. Akibatnya gulungan ombak yang biasa terlihat putih kebiruan sekarang berubah warna menjadi kecoklatan.

Selain panorama pantai dan lautan lepas, sepanjang perjalanan juga banyak sekali tambak udang.  Tambak tambak udang yang dijaga oleh masyarakat pesisir pantai ini adalah milik para pemilik modal tambak.  Bahkan tambak udang yang berskala besar  juga banyak terlihat, dengan ditutupi pagar pagar yang kokoh dan tinggi. Agar orang orang sekitar tak mampu melewatinya.

Menjelang sore hujan besar turun dengan derasnya, pandangan pun hanya 10 meteran terhalang oleh derasnya hujan. Hujan deras yang terjadi mulai dari daerah cagar alam leweung sancang sampai rancabuaya cukup membuat takut juga, apalagi dengan suara petir yang begitu keras seolah olah seperti berada di atas mobil saja membuat perasaan ini makin takut.  Kami semua berdoa agar hujan besar ini segera berhenti. Memasuki daerah pantai jayanti hujan mulai reda, kami pun istirahat sejenak di pom bensin di daerah pertigaan cidaun Jayanti. Setelah mengisi penuh bahan bakar perjalanan kami lanjutkan ditemani hujan rintik rintik sore menjelang maghrib.

Perjalanan Cidaun ciwidey begitu luarbiasa menegangkan. Selepas maghrib  kami baru berangkat dari cidaun. Ditemani suasana kegelapan yang mulai terasa dan hujan yang masih ada kami berjalan perlahan. Sepanjang perjalanan di cidaun ini mati listrik sehingga perjalanan ini lengkaplah sudah, hujan rintik rintik, jalanan berkelok ditambah gelap pula. Sungguh perjalanan menegangkan. Diawal perjalanan ketika memasuki daerah cidaun, kami sudah diingatkan oleh penduduk sekitar, agar berhati hati karena daerahnya rawan longsor, terutama di hutan bamboo dan hutan jati yang akan dilewati. Alhamdulillah longsor tak kami dapati namun kegelapan memasuki hutan di daerah cidaun dan jalan nanjak berkelok itu yang ditemui. Konon menurut masyarakat sekitar di malam hari kadang masih terdengar suara auman dari macan kumbang. Hutan yang gelap dan terjal ini akhirnya terlewati juga namun tantangan berikutnya siap menghadang.

Tanjakan Kelok Seribu demikian nama daerah yang kami lihat di peta yang ada di telepon genggam kami. Cukup kaget juga melihatnnya ada juga rupanya saingan kelokan sembilan di sumatera disini. Ternyata betul sekali kelokan yang kami hadapi.  Sangat  banyak sekali.  Selain itu jalannya menanjak dan licin karena bekas diguyur hujan. Sepanjang tanjakan kelok seribu kami banyak dibantu oleh warga sekitar. Mereka membantu mengarahkan perjalanan kami terutama di tanjakan dan kelokan yang sangat  tajam. Beberapa kali mobil mesti berhenti untuk memberikan kesempatan mobil yang didepan kami menjauh terlebih dahulu. Selain jalanan menanjak dan berkelok juga ada beberapa bagian   jalan yang kurang terpelihara didaerah naringgul yang menyebabkan juga banyak mobil yang mogok, karena tidak kuat menanjak. Tampak sepanjang jalan banyak kendaraan yang menepi terlebih dahulu untuk beristirahat.

Setelah hampir 2,5 jam berkutat dijalanan gelap dan menanjak akhirnya sampai kami di rancabali ciwidey, tampak suasana keramaian ada disini. Seolah seperti apa judul dari bukunya RA Kartini,  habis gelap terbitlah terang.  Sedikit merayap Karena jalanan macet akhirnya kami sampai pula di bandung pukul 23.00. Sungguh perjalanan yang menegangkan dan  melelahkan namun sangat menyenangkan. Suatu saat kami akan kembali untuk menikmati alam Jabar wilayah Selatan. Ayo kita JJS (Jajal Jabar Selatan)

*Rahmat Hidayat, Guru di SMAN 1 Cikalongwetan Bandung Barat


Ganja (Gantala Jarang) Khas Jeneponto

Ganja (Gantala Jarang) Khas Jeneponto

Cerita tentang negeri para daeng ini sepertinya tak akan pernah habis, layaknya cerita film di hollywood ataupun bollywood sepertinya cerita tentang makasar selalu saja ada hal menarik untuk diceritakan. Keramahan penduduknya, alamnya, budayanya, makanannya atau apapun itu selalu menjadi hal yang empuk untuk dibuat cerita, yang layak disampaikan dari mulut ke mulut. Agar tak lekang oleh jaman maka apapun itu tentang makasar selalu pantas untuk dituliskan menjadi bahan cerita wajib sehingga dikemudian hari dapat dibaca kembali.

Cerita kali ini adalah tentang Ganja makna yang menjadi negatif di tempat lain, maka jika di Jeneponto ganja adalah makanan yang ditunggu tunggu, dalam setiap perhelatan di masyarakatnya. Ganja menjadi hal yang wajib ada ketika diadakan hajatan, baik pernikahan, sunatan ataupun pesta adat lainnya. Rasanya menjadi hambar ketika Ganja ini tidak ada didalam hidangan, sehingga ganja ini menjadi hal yang wajib ada, ketika sebuah perhelatan sedang berlangsung. Bila dalam pesta tidak disajikan gantala jarang, maka sudah dapat dipastikan para tamu akan memperbincangkan si pemilik hajatan. Bahkan bisa dicibir di tengah masyarakat, jika alpa menghidangkan menu khas tersebut.

Ganja ini adalah makanan khas Jeneponto yang terbuat dari daging kuda. Kuda sangat identik dengan masyarakat Jeneponto. Selain menjadi simbol kebanggaan daerah yang disebut “butta turatea” itu, warga Jeneponto juga menjadikan kuda sebagai makanan khas daerah. Sebagai daerah yang menjadikan kuda sebagai ikonnya, maka daging dari hewan Kuda ini dijadikan  penganan untuk berbagai sajian makanan. Maka dapat dipastikan makanan yang terbuat dari bahan utama daging kuda menjadi marak adanya di Jeneponto. Daging kuda selain diolah menjadi Ganja juga diolah menjadi makanan khas lainnya di Jeneponto seperti Coto Daging Kuda, Conro Daging Kuda, abon daging kuda, dan dendeng daging kuda. Makanan ini banyak sekali tersaji disepanjang jalan di Jeneponto.
 
Menu Ganja ini pada jaman dahulu, adalah makanan khas kerajaan di Jeneponto. Para raja biasanya menyajikan makanan gantala jarang ini untuk menyambut tamu -tamu kehormatan kerajaan ataupun pada saat pesta perkawinan anak raja. Pada saat pesta anak raja tidak lengkap rasanya bila gantala jarang tidak disajikan kepada tamu-tamu terhormat. Sampai saat ini, gantala jarang kemudian menjadi menu utama pesta perkawinan masyarakat di bumi butta turatea.

Mengapa daging kuda menjadi menu istimewa? Tak ada alasan pasti, namun dari sisi kesehatan, daging kuda dapat menyembuhkan penyakit tetanus dan dapat pula menjadi penambah stamina bagi laki laki. Masyarakat Jeneponto juga meyakini kalau daging kuda bisa menyembuhkan penyakit gatal-gatal. Adapun rasanya tidak berbeda jauh dengan daging sapi, namun agak sedikit lebih kenyal.

Menurut penjelasan pa Syahadat guru saudara di Jeneponto,  cara memasak gantala jarang adalah terlebih dahulu daging kuda dipotong-potong sesuai selera. Kemudian direbus di dalam drum yang sudah dibagi dua kemudian dimasak dengan menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya, sebab rasanya akan jauh berbeda jika menggunakan bahan bakar lain selain kayu bakar. Kuahnya dari air biasa, dan tidak boleh direbus terlalu lama, dan direbus dengan hanya menggunakan garam. “Agar dagingnya cepat kenyal, diberi pula daun papaya, dan  sebagai penyedapnya, diberikan penyedap rasa secukupnya,” ujarnya. Gantala Jarang  ini biasanya dinikmati dengan nasi atau kupat yang kecil kecil.

Sebagai bagian dari kuliner lokal masyarakat Jeneponto,  Gantala Jarang  wajib dilestarikan karena itu akan menjadi daya tarik luarbiasa bagi perkembangan pariwisata di daerah Jeneponto, terutama wisata kulinernya.  Selamat menikmati Ganja alias Gantala Jarang makanan khas masyarakat Jeneponto dari daging kuda.

*Rahmat Hidayat, Guru SMAN 1 Cikalongwetan Bandung Barat


Koperasi Sekolah Sebagai Wahana Peningkatan Literasi Keuangan

Koperasi Sekolah Sebagai Wahana Peningkatan Literasi Keuangan

Seperti diketahui jenis jenis literasi adalah sebagai berikut Calistung (lima keterampilan berbahasa dan menghitung), Sains, TIK, Finansial, Kultural, Kewarganegaraan, Kesehatan, Keselamatan jalan dan Sekolah aman.  Dari hasil survei yang dilakukan Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2013, diketahui bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia masih relatif rendah.
Pendidikan merupakan investasi untuk menggapai masa depan yang lebih baik dan sejahtera. Didalam kegiatan pendidikan khususnya pada perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), harus tertintegrasi dengan Pengembangan Karakter, Pembelajaran HOTS, Pengembangan pembelajaran Abad 21 4C (Critical thingking, creative, comunikatif dan colaborasi) kegiatan Literasi. Kegiatan Literasi dikembangkan adalah Sebelum Membaca (membuat prediksi dan mengidentifikasi tujuan membaca), ketika membaca (mengidentifikasi informasi yang relevan, memvisualisasikan, membuat informasi dan membuat keterkaitan) dan setelah membaca (membuat ringkasan, mengevaluasi teks dan menginformasi, merevisi atau menolak prediksi)
 Salah satu Integrasi Literasi Keuangan dalam kegiatan pendidikan disekolah adalah dengan kegiatan Koperasi. Menurut Undang undang 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan Undang Undang Nomor: 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Sedangkan Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya murid/siswa pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan sekolah-sekolah tempat pendidikan yang setaraf dengan itu. Koperasi sekolah dimaksudkan untuk melatih siswa dalam melakukan kegiatan ekonomi yang telah diizinkan dari pemerintah. Koperasi Sekolah tidak berbentuk badan hukum, tetapi mendapat pengakuan sebagai perkumpulan koperasi dari Kantor Departemen Koperasi. Koperasi Sekolah didirikan dengan alasan generasi muda merupakan calon penerus cita-cita koperasi, maka sangat perlu mendapatkan pengetahuan tentang berkoperasi dan siswa merupakan calon pemegang peranan dalam mengembangkan koperasi di masa mendatang, menuju bentuk perekonomian berdasar UUD 1945 Pasal 33.
Landasan pendirian Koperasi Sekolah adalah Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi No. 638/AKPTS/Men/1974 tentang Ketentuan Pokok Mengenai Koperasi Sekolah, Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0158/P/1984 dan Menteri Koperasi Nomor 51/M/KPTS/III/1984, tertanggal 22 Maret 1984 serta Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5/ U/1984, tentang Pendidikan Perkoperasian. Selain tentunya Undang undang yang mengatur tentang perkoperasian pada umumnya.
Adapun beberapa pertimbangan Koperasi Sekolah didirikan adalah menunjang program pembangunan pemerintah di sector perkoperasian melalui program pendidikan sekolah, menumbuhkan koperasi sekolah dan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa, membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan,dan jiwa koperasi, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi agar berguna kelak di masyarakat, membantu kebutuhan para siswa dan mengembangkan kesejahteraan siswa di dalam dan luar sekolah
Tujuan didirikan Koperasi sekolah adalah sebagai berikut :
a.      siswa memiliki kesadaran tentang fungsi dan peranan koperasi sebagai soko guru dan wadah utama perekonomian rakyat
b.      agar para siswa memiliki rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa demokratis
c.       agar dapat meningkatkan upaya pembinaan kelembagaan koperasi sekolah secara sistematis, terarah, dan terus-menerus
d.      agar siswa memiliki bekal pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis dalam hal pengelolaan koperasi sekolah melalui latihan-latihan maupun praktik kerja nyata
e.      menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab siswa dalam hidup bergotong royong di masyarakat
f.        menunjang program pembangunan pemerintah di sektor koperasi melalui program pendidikan di sekolah
g.      menumbuhkan aspirasi dan partisipasi masyarakat sekolah terhadap koperasi, sekaligus sebagai sarana untuk menanamkan jiwa, semangat, serta sikap berkoperasi
h.      menunjang pendidikan sekolah ke arah kegiatan-kegiatan praktis untuk mencapai tujuan berupa pemenuhan kebutuhan siswa
Dengan didirikannya koperasi sekolah, kesejahteraan warga sekolah khususnya anggota (siswa) koperasi sekolah dapat ditingkatkan.
a.      Manfaat bagi siswa
1)      siswa dapat belajar berorganisasi, menjalankan usaha untuk mensejahterakan seluruh anggota
2)      siswa dapat memenuhi segala kebutuhan alat-alat pelajaran langsung di koperasi tanpa harus pergi belanja ke tempat yang jauh dan harga yang lebih murah
3)      membentuk sikap mental yang baik, berdisiplin dan jujur di kalangan siswa, baik sebagai pengurus maupun sebagai anggota koperasi
4)      melatih siswa untuk biasa menabung
5)      memperoleh bagian sisa hasil usaha (SHU) koperasi di akhir tahun, hal ini merupakan contoh keteladanan dari hasil jerih payah siswa mengelola koperasi yang pada akhirnya dapat merasakan hasilnya
6)      melatih dan menembuskan jiwa wirausaha di kalangan siswa
7)      menumbuhkan kompetensi siswa terhadap pemahaman sikap dan keterampilan berkoperasi untuk bekal hidup di masyarakat kelak
8)      siswa dapar mengenal lebih dekat dengan guru terutama guru yang berhubungan langsung dengan koperasi
9)      praktik menjadi pengurus memberi manfaat pengalaman kepada siswa untuk memimpin dan mengendalikan organisasi dan bisnis
10)  praktik sebagai anggota koperasi akan memperoleh pengalaman kepedulian terhadap pentingnya berkoperasi untuk mensejahterakan anggota koperasi
b.   Manfaat bagi sekolah
1)      koperasi sekolah adalah salah satu alat kelengkapan organisasi sekolah yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga sekolah
2)      sebagai laboratorium untuk menghasilkan output (lulusan) yang sesuai dengan tujuan kerikulum berbasis kompetensi, yaitu lulusan yang memiliki life skill (keterampilan hidup) dan sesuai dengan tuntutan tujuan institusional sekolah

Sedangkan ruang lingkup pembinaan perkoperasian adalah sebagai berikut adanya peningkatan kesadaran berkoperasi serta langkah-langkah pembinaan dan penyuluhan untuk mengembangkan koperasi sekolah, Pembinaan fasilitas seperti ruang pemupukan modal, penyediaan kredit dengan syarat memadai untuk pengadaan sarana, bantuan tenaga manajemen atau pengelolaan, Peningkatan keterampilan siswa dalam mengelola koperasi melalui latihan-latihan yang praktis, misalnya praktik kerja nyata yang berkaitan dengan pengorganisasian, yang nantinya diharapkan dapat menjadi kader koperasi di masyarakat.
Pembinaan Koperasi Sekolah dapat dilakukan dengan cara
1)   Bantuan materi
Seperti perlengkapan yang dibutuhkan dalam pengelolaan koperasi, sehingga cara pengelolaannya semakin hari semakin maju dengan cara mencontoh pengelolaan koperasi yang ditangani dengan peralatan yang sudah lengkap.
2) Mengikutsertakan pengurusnya dalam pertemuan-pertemuan dan seminar (bagi sekolah menengah atas) tentang koperasi. Guna mengembangkan pemikiran-pemikiran baru, sehingga wawasan para pengurus tentang pengelolaan koperasi sekolah makin bertambah.
3) Mengundang para pakar koperasi
Untuk memberikan penjelasan dan penyuluhan kepada pengelola tentang cara-cara praktis mengelola koperasi sekolah.
4) Memintakan brosur atau buletin dari koperasi sekolah yang telah menerbitkannya atau saling tukar informasi antara pengurus koperasi suatu sekolah dengan pengurus koperasi di sekolah lain agar menjadi koperasi sekolah yang lebih baik. (dari berbagai sumber bacaan dan pengalaman pribadi  penulis sebagai pengurus dan anggota koperasi)

·         Rahmat Hidayat, Guru SMAN 1 Cikalongwetan Bandung Barat.




Pulau Untung Jawa

Pulau Untung Jawa

Lihatlah sebuah titik jauh di tengah laut,
s'makin lama s'makin jelas
bentuk rupanya
Itulah kapal api yang sedang berlayar,
asapnya yang putih mengepul di udara

Lirik lagu anak anak tadi mengiringi perjalanan menuju pulau Untung Jawa. Pulau yang masih merupakan gugusan dari bentangan Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta. Perjalanan menuju pulau Untung Jawa dapat dilakukan melalui berbagai dermaga penyebrangan. Salah satu tempat menyebrang adalah pantai tanjung pasir. Pantai tanjung pasir terletak di desa tanjung pasir kecamatan mauk kabupaten Tangerang Banten. Dengan perahu klotok (karena bunyinya klotok-klotok) demikian warga tanjung pasir menyebutnya.

Perahu Klotok banyak bersandar di Dermaga Tanjung Pasir.  Berbekal uang 40 ribu rupiah kita dapat menyebrang ke pulau Untung Jawa. Penyebrangan dengan menggunakan perahu klotok cukup membuat jantung berdetak dengan kencang. Perahu yang kadang oleng ke kri dan kekana di tengah lautan karena di hantam ombak. Perasaan miris juga ketika melihat keatas tampak jaket pelampung sebagai peralatan penyelamatan jumlahnya seadanya. Jumlah yang tak sebanding dengan jumlah penumpang, selain itu banyak  jaket pelampung yang sudah usang dan rusak. Namun perasaan itu dibuang jauh-jauh dengan mencoba menikmati angin yang menerpa dari arah laut lepas. Tampak pula ada ikan-ikan kecil yang seperti kegirangan lompat-lompat di lautan dengan perahu.

Setelah 30 menit akhirnya tiba di dermaga utama pulau Untung Jawa. Air laut yang bening menyambut kami. Sekilas pemandangan pulau untung jawa tampak masih alami dan asri. Sebagai desa wisata andalan pulau Untung Jawa memiliki berbagai macam wisata andalan diantaranya adalah pantai sentigi, pantai aterdam, dan pantai sakura jepang, selain itu di pantai untung jawa juga tersedia fasilitas areal bumi perkemahan seluas 3,8 ha.

Pantai Sentigi adalah pantai yang paling terkenal di pulau Untung Jawa. Pantai dengan pasir yang berwarna putih dan lautnya yang jernih semakin enak untuk dinikmati ketika melihat matahari terbenam di ufuk barat. Dinamakan pantai Sentigi karena di sepanjang pantai ini banyak terdapat pohon sentigi. Pohon Stigi atau Santigi mempunyai tinggi rata-rata 4 meter, meskipun di beberapa kondisi bisa mencapai hingga 10 meter bergantung kepada kondisi alamnya. Batang pohon sentigi berkelok dan bengkok-bengkok dan memiliki percabangan yang tidak teratur. Kulit batangnya berwarna abu-abu hingga coklat tua dan bersisik (pecah-pecah). Daun tunggal dan tumbuh bersilangan. Berwarna hijau pucat, berdaging tebal, berbentuk elips atau lonjong bulat telur dengan panjang 1-3 cm dan lebar 0,3-1 cm. Pohon Setigi atau Drini (Pemphis acidula) merupakan tumbuhan perdu yang tumbuh di daerah pesisir berkarang, berpasir, atau di biasanya tumbuh ditepi hutan mangrove.

Stigi, Setigi, Santigi, atau Drini (Pemphis acidula) menjadi salah satu pohon dan kayu yang diyakini memiliki tuah (kekuatan gaib). Bahkan diantara kayu-kayu bertuah lainnya semisal Dewandaru, Nagasari, dan Pulai. Pohon Stigi dianggap sebagai Rajanya Kayu Bertuah. Wajar jika kemudian tumbuhan semak pesisir bernama stigi atau centigi ini dijadikan jimat dan penyerap racun sehingga terkenal di kalangan pelaku metafisika. Selain tenar dan dianggap memiliki kekuatan ghaib oleh kalangan metafisika, Stigi (Pemphis acidula) juga menjadi tanaman favorit pencinta bonsai. Karena karakteristik batang, percabangan, daun, bunganya, dan daya tahan tanaman yang kuat dari hama menjadikan Santigi sebagai bahan bonsai berkelas mahal. Karena alasan ini pula yang menyebabkan pohon sentigi menjadi langka dan terancam punah karena perburuan dan penebangan secara besar-besaran.

Selain memiliki banyak pohon sentigi, di pulau Untung Jawa juga ada burung khas endemik yaitu burung Cikalang Christmas. Burung pemakan ikan ini dikenal juga sebagai sang burung angin. Kecepatan terbangnya melebihi kecepatan rata rata burung lainnya. Cikalang christmas memiliki tubuh berukuran besar (95 cm). Jantannya memiliki warna bulu hitam dan hijau berkilap. Kantung paruhnya berwarna merah dan perutnya putih. Sedangkan yang Betina dada dan perutnya berwarna putih, dengan taji berwarna putih meluas sampai sayap bawah. Kerahnya berwarna  putih dan lingkar mata merah jambu. Burung angin yang masih belum dewasa bulunya berwarna lebih coklat, kepalanya coklat karat pucat. Garis gelap lebar melintang didada dan memiliki  irisan coklat gelap, paruhnya berwarna hitam (jantan) atau merah jambu (betina), kaki abu-abu keunguan, telapak kaki kemerah-merahan. Hidupnya di laut, membumbung tinggi di atas permukaan mengikuti udara panas, dan mengikuti rombongan ikan. Cara menangkap mangsanya di permukaan laut tanpa mendarat, atau sering juga merampas makanan dari burung laut lain. Biasanya setelah itu mereka beristirahat dengan cara bertengger di pepohon di pulau-pulau kecil. Namun sayang, burung ini terancam punah dan dikategorikan sebagai satwa yang dilindungi.

Selain itu, kita juga dapat menikmati fasilitas wisata lainnya yang dapat memicu andrenalin yaitu seperti banana boat dan dan donat boat. Banana boat adalah sebuah wahana permainan di atas air yang berbentuk seperti buah pisang. Ketika naik wahana ini kita akan merasakan sensasi dijatuhkan dari wahana kedalam air oleh instrukturnya, sehingga kita akan merasakan bagaimana rasanya terjun bebas kedalam air. Sedangkan jika naik donut boat kita dengan cara tengkurap atau duduk akan ditarik dengan speed boat dengan kecepatan tinggi. Penumpang mesti berpegangan dengan kuat kepada besi yang menempel di donut boat. Sebab apabila tak berpegangan dengan kuat maka akan terhempas kelautan. Semua wahana dilengkapi dengan fasilitas keamanan yang mumpuni dan instruktur yang sudah ahli.  

Selesai menikmati semua wahana,  atau mungkin setelah berenang kita dapat menikmati kulinernya seperti ikan bakar, udang goreng topeng, tumis kangkung atau pun hidangan air kelapa hijau. Dengan merogok kocek tak terlalu kita dapat menikmati itu semua di pulau Untung Jawa.

Nenek moyangku seorang pelaut, gemar mengarung luas samudra. Nyanyian sambil mengiringi pulang kembali menuju dermaga Tanjung Pasir.  


*Rahmat Hidayat, Guru SMAN 1 Cikalongwetan Bandung Barat

  Benarkah Sastra Dapat Membentuk Pribadi (Karakter)?   Ajarkanlah sastra pada anak-anak kalian, karena sastra akan mengubah yang pengec...